Persaingan tokoh nasional seperti Sudirman Said (mantan Menteri SDM) bersama Ida Fauziyah (Anggota DPR RI) dengan petahana Ganjar Pranowo yang didampingi kader PPP Taj Yasin diprediksi berlangsung sengit.
Amin Suryanto, Direktur Jateng Institute memperkirakan, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah bakal menarik simpati pemilih pemula dan menengah ke atas. Sedangkan figur Ganjar dan Gus Yasin lebih dahulu dikenal di kalangan masyarakat Jawa Tengah dan santri.
“Telah dipastikan Komisi Pemilihan Umum hanya ada dua pasangan bakal calon yang mendaftar untuk mengikuti Pilkada Jawa Tengah, sehingga ini pertarungan yang menarik memperebutkan kembali kursi kekuasaan nomor satu di provinsi ini. Pertarungan di Jateng pertarungan yang gak kalah sengit dibandingkan Jatim dan Jabar,” kata Amin.
Amin menambahkan “duel” antara Ganjar vs Sudirman yang tak terhindarkan ini, menjadi sengit karena wakil kedua pasangan memiliki latar belakang yang baik di kalangan NU.
“Pasangan Ganjar –Gus Yasin awalnya didukung oleh kualisi lima partai yakni PDI-P, Nasdem, PPP, Demokrat dan hingga total kursinya mencapai 53 kursi. Sementara itu, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah didukung koalisi empat partai dengan 42 kursi. Jumlah kursinya berasal dari Gerindra, PAN, PKS dan PKB,” ungkapnya.
Melihat kondisi ini maka penentuan kemenangan ada di mesin politik serta langkah badan penyelenggara pemilu memperkecil angka golput. “Calon penantang incumbent alhasil tak bisa dianggap remeh. Sementara, parpol lain yang tidak memiliki kursi di DPRD Jateng seperti PBB dan PPP kubu Djan Faridz belakangan ikut mendukung pasangan Sudirman-Ida,” ungkapnya.
Amin mengajak segenap masyarakat Jawa Tengah memilih dengan bijak. “Ayo ramaikan ke TPS, jangan lupa nyoblos dan jangan golput, massa depan Jawa Tengah lima tahun ke depan ada di tangan masyrakat jateng,” tegasnya.